Bakar. Setiap aktor punya cara tersendiri untuk mendalami karakternya. Begitu pula aktor Aksara Dena yang berperan sebagai tokoh antagonis Bakar dalam film Tumbal Darah. Sutradara, Charles Gozali menceritakan cara Dena – begitu biasa dia memanggil aktor tersebut – mendalami karakternya dengan cara mojok di salah satu pojokan yang gelap, sepi dan berbau. “Biasanya setelah berdiam sesaat di tempat seperti itu, Dena muncul dengan kesiapannya memerankan adegan yang akan dikerjakan” kisah Charles di sela-sela Gala Premier Tumbal Darah di Jakarta beberapa waktu lalu.

Saat itu, Charles akan melakukan take adegan karakter Bakar hendak keluar melarikan diri dari Klinik Kamboja melalui sebuah lorong. Di ujung lorong, Bakar tidak mampu keluar dari klinik karena dua iblis kembar menghadangnya, menaikinya dan merobek rahangnya. Dalam skrip, sebelum dia merobek ‘rahang’nya sendiri, karakter Bakar yang sedang kerasukan dua iblis kembar mengucapkan sepenggal kalimat, “Ini balasannya bagi yang melawan.” Entah apa yang sedang berkecamuk di dalam pikirannya, tetapi untuk melakukan adegan tersebut beberapa kali Dena gagal. Dia berkonsultasi dengan sutradara.

Charles kemudian memberi gambaran bahwa dalam situasi seperti itu makan ia akan menangis karena di momen menuju kematiannya yang begitu mengerikan dan menyakitkan, bakar tidak mampu berbuat apa-apa karena dirinya sudah dikuasai oleh sosok iblis kembar yang sedang “bermain-main” dengan jiwanya. Dena sepakat dan kembali ke posisi membelakangi kamera dan adegan pun kembali di take ulang

Charles terkejut. “Pas adegan itu gua kaget, tiba-tiba suara dia berubah menjadi  lebih berat, seperti bukan suara Dena,” tutur Charles. Adegan itu berhasil direkam dan syuting dilanjutkan untuk pengambilan adegan lain sampai hari itu seluruh proses syuting selesai. Esok harinya, Aksara Dena memberitahu, kalau dirinya demam saat harus menyelesaikan sedikit lagi adegan bakar yang tersisa.

 

jadi pada saat itu apakah Dena sedang berakting atau…

cari jawabannya, di film Tumbal Darah

-Guntur adhitia