SEMESTA MAGMA ENTERTAINMENT

Verse. Kehadiran MAGMA dalam ajang JAFF Market akhir tahun 2024 lalu seakan membuka mata sejumlah  insan perfilman Indonesia akan keberadaan perusahaan film yang dirintis kakak beradik Linda Gozali dan Charles Gozali dua puluh tahun lalu. Pada kesempatan itu MAGMA Entertainment membuka semesta yang produksinya yang terbagi dalam tiga semesta besar dan sejumlah film remake film-film produksi Garuda Film. Nama belakang keduanya merujuk pada nama besar Hendrick Gozali, yang melalui Garuda Film telah memproduksi banyak sekali film bermutu dan mendapat sejumlah penghargaan Piala Citra pada masanya.

Di bawah bendera MAGMA Entertainment, ada sejumlah karya film yang akan diproduksi dalam tiga semesta besar: Qodrat-Verse: Trilogy Plus One; MAGMA Horrors dan MAGMA Actions Verse. Bahkan dua film dari dua semesta berbeda siap tayang tahun 2025 ini yaitu: Qodrat 2 dan Tumbal Darah. Jika Qodrat 2 mewakili semesta Qodrat, maka Tumbal Darah yang sempat menjalani Asian Screening di JAFF Film Festival Desember 2024 menjadi perwakilan MAGMA horror verse.

MAGMA Horrors

Kolaborasi. Selain Qodrat 2, pada tahun 2025 ini, MAGMA juga melepas satu film barunya bertajuk Tumbal Darah. Film ini merupakan kolaborasi MAGMA, Wahana Kreator Nusantara dan Sinemaku yang rilis perdananya telah dilakukan saat event JAFF di Yogyakarta pada Desember 2024. Film ini antara lain dibintangi Marthino Lio dan Sallum Ratu Ke, Donny Alamsyah, Agla Artalidia. Dalam event Sinemaku Day yang digelar Sinemaku pada 19 Januari 2025 yang memasukkan Tumbal Darah dalam slate produksinya.

Dalam slate MAGMA, Tumbal Darah masuk dalam semesta Horor MAGMA Bersama: Sumpah Pocong dan Mayat Hidup atau Jiang Shi.

      

MAGMA Action Universe

Di universe ini, MAGMA mempersiapkan empat buah judul: Perang Tanding, Kampung Kubur, Death Trap dan Hoki. Beberapa di antara judul-judul dalam semesta ini sudah menemukan investor internasional yang berminat kolabor dengan MAGMA untuk memproduksi segera.

 

Garuda Film Legacy Remake 

Monumental. Sebagai salah satu bentuk penghormatan kepada sejumlah film karya Alm. Hendrick Gozali, MAGMA juga merencanakan untuk melakukan produksi ulang (remake) sejumlah film monumental produksi Garuda Film.

Film Perempuan Dalam Pasungan karya sutradara Ismail Subardjo tahun 1980 direncanakan dibuat ulang dengan tafsiran baru. Karya yang berkisah tentang seorang perempuan bernama Fitri yang dipasung oleh ayah kandungnya karena dianggap jiwanya terganggu memenanngkan 4 pila Citra dari 8 nominasi citra pada Festival Film Indonesia tahun 1980. Di ajang internasional Berlinale 1981 dan Festival Film Melbourne dan Sydney tahun 2010 menjadi film yang ditayangkan khusus. Begitupun di JAFF 2024, film ini Bersama film Ranjang Pengantin juga ditayangkan sebagai penghormatan atas dedikasi Hendrick Gozali sebagai produser. MAGMA juga akan meremake film Ranjang Pengantin yang pernah meraih 5 Piala Citra pada tahun 1974.

   

 

Pendekatan berbeda akan MAGMA lakukan terhadap film November 1828 karya sutradara Teguh Karya. Film yang mengisahkan drama peperangan antara Laskar Pangeran Diponegoro melawan tentara Belanda tahun 1828. Alih-alih melakukan remake, MAGMA akan mengambil pendekatan bercerita dinamika dan drama selama produksi film tersebut sehingga film November 1828 memenangkan 6 Piala Citra pada tahun 1979. (mma)